GARA-GARA DITOLAK CINTA
Suatu hari ada seorang pemuda yang jatuh cinta kepada seorang perempuan yang kaya
raya.
Di Pagi hari yang cerah, ada seorang
anak yang berpamitan pada ayahnya untuk berangkat ke sekolah
Ujang : “pak saya berangkat dulu ya… assalamualaikum”.
Bapak ujang : “iya, walaikumsalam hati- hati dijalan ya
nak”.
Ujang : “iya pak”.
Tak
lama berjalan, kemudian ia bertemu dengan perempuan yang ia cintai dan kagumi
Ujang : “hai… berangkat bareng yuk…”.
Inem : “hai juga, ayo”.
Merekapun bersama-sama berangkat menuju
ke sekolah, setibanya di sekolah ternyata didalam kelas ibu guru sudah datang
dan merekapun terlambat
Ujang, puspa, inem : “assalamualaikum…”.
Bu guru :
“walaikumsalam, dari mana saja kalian jam segini baru datang?!”.
Puspa :
“maaf bu kami…”
Bu guru :
“sudah ibu tak mau dengar alasan kalian, ya sudah cepat duduk
sana!”
Saat
itu pun, tiba-tiba suasana menjadi Hening
Bu guru : “stop…! (semua langkah mereka
terhenti) ujang…! Apa-apaan kamu
memakai kaos kaki
seperti itu, ini sekolah bukan mall!. Inem, puspa
kalian boleh
duduk kecuali ujang
Ujang : “tapi bu….”.
Bu guru : “tapi apa? Mau ngebantah…! Sini
kamu! (mencubit perut ujang )”.
Ujang : “aaawwW… sakit bu… (dengan muka kesakitannya)”.
Bu guru : “ya siapa suruh kamu memakai kaos
kaki seperti itu, lain kali jangan terulang
kembali”.
Ujang : “iya bu…”.
Bu guru : “duduk sana …!. Ok sekarang buka
buku kalian halaman 81
Bel pulangpun berbunyi inem, puspa, dan
ujang bergegas meninggalkan kelas dan pulang ke rumah masing-masing
Puspa : “nem ayo pulang”.
Inem : “iya bentar, aku beres-beres dulu yah”.
Ujang : “Inem…?”, (sambil memegang tangan inem)
Inem : “ada apa?”
Ujang : “hmm… aku mau ngomong sesuatu sama kamu”.
inem : “ngomong aja…”.
ujang : “tapi berdua boleh ?”.
puspa : “aku tunggu di luar ya”.(puspa pun meninggalkan
mereka berdua)
Inem : “ iyah dah”.
Puspa : “dah”.
inem : “mau ngomong apa ?”.
ujang : “aaaku… hmm… AKU SUKA SAMA KAMU NEM! KAMU MAU GAK
JADI PACAR
AKU? (dag-dig-dug)
Inem : “Apa? Kamu suka sama aku”.
ujang : “iya jadi…? (dengan muka mengharapkan)”.
ujang : “iya jadi…? (dengan muka mengharapkan)”.
Inem : “Maaf ya ujang aku gak bisa nerima, kita berteman
aja ya!!”.
Ujang : “APA? (ia pingsan)”
Inem : “ujang…ujang…ujang”. (dengan khawatirnya)
Puspa : “inem kenapa ujang?”.
Inem : “gak tau pus! Dia tiba-tiba pingsan”.
Puspa : “kenapa bisa pingsan gini?”.
Inem : “dia tadi itu nembak aku… terus aku nolak dia,,
terus pingsan deh”.
Puspa : “hah? Dia
nembak kamu?,, aku foto dulu ya si ujang, upload ke facebook
deh hehe. Ujang pingsan gara-gara ditolak cinta sama
inem wkwk(dalam
status facebooknya)”.
Inem : “puspa jangan becanda dong, serius nih (dengan wajah
khawatir)”.
Puspa : “ya sudah kita telepon bapaknya ujang aja”.
Lalu
puspa pun menelpon bapaknya ujang.
Puspa : “halo… assalamualaikum…
Bapak ujang : “walaikumsalam… ada apa?
Puspa : “pak, pak, ujang pak”.
Bapak ujang : “Kenapa si ujang?”.
Puspa : “ujang pingsan pak”.
Bapk ujang : “hah ujang pingsan”.
Puspa : “iya pak”.
Bapak ujang : “ya sudah sekarang ujang dimana?”.
Puspa : “di sekolah pak”.
Bapak ujang : “bapak ke sana sekarang! Aya-aya wae si
ujang teh lah”.
Dengan hati yang cemas, ayah ujang pun
bergegas dan berangkat ke tempat ujang pingsan
Bapak ujang : “ujang, ujang, ujang”.
inem : “bagaimana ini dari tadi ujang gak sadar-sadar”.
Puspa : “kita bawa ke puskemas saja”. (tempat ibunya
bekerja)
Ujang
pun segera di bawa ke dokter
dokter : “silakan… , saya periksa dulu
yah”.
Bapak ujang : “bagaimana dok keadaannya?”
Dokter : “keadaannya sudah baikan ko”.
Bapak ujang : “alhamdulilah”.
Dokter :
“dia hanya shock, dia perlu istirahat. Besok saja sudah bisa beraktivitas lagi”.
Bapak ujang : “terima kasih dok”.
Dokter : “iya sama-sama”.
Mereka
pun bergegas pulang
Bapak ujang : “ujang gak biasanya kamu pingsan… ada apa?
Ada masalah disekolah?”.
Ujang : “gak ko gak ada apa-apa”.
Bapak ujang : “gak apa-apa sampai pingsan”.
ujang : “ya sudahlah Bapak keluar sana…!, ujang mau
sendirian…”.
bapak ujang : “kenapa ujang ini gak biasanya, oh ya saya
Tanya saja pada anak kemarin”.
(menelpon
puspa)
Bapak ujang : “halo! assalamualaikum…”.
Puspa : “walaikumsalam… ada apa pak?”.
Bapak ujang : “mau nanya, kemarin ujang sampai pingsan
kenapa ya?”.
Puspa : “oh.. ujang ditolak pak sama si inem”.
Bapak ujang : “ditolak apa?”.
Puspa : “ditolak cinta pak sama si inem”.
Bapak ujang : “soal itu aja bisa pingsan (sambil menutup
teleponnya) saya harus ke
rumahnya !!”.(bergegas ke rumah bapak inem)
Puspa : “halo-halo pak”.(tut-tut-tut)
Bapak ujang : “assalamualaikum!!”.( sambil mengetok
pintu)
Bapk inem : “walaikumsalam”.
Bapak ujang : “hey (sambil mendorong bahu bapak inem)”.
Bapak inem : “ada apa ini tiba-tiba anda mendorong saya
(terheran-heran)”.
Bapak ujang : “anak kamu tuch, buat anak saya jadi
pingsan”.
Bapak inem : “masa anak laki-laki pingsan gara-gara
perempuan, pengecut itu mananya”.
Bapak ujang : “apa kamu bilang (mendorong bahu bapak inem)”.
Bapak inem : “sepertinya anda mengajak ribut dengan
saya”.
Bapak
RT pun datang untuk meredakan situasi pada saat itu
Bapak RT :
“hey… woles-woles
Bapak ujang : “ apa mules? Saya bukan lagi
mules tapi sedang berkelahi”.
Bapak RT : “ada apa ini ribut-ribut
dijalan seperti tak ada kerjaan”.
Bapak UJ & bapak IN : “ini bukan urusan anda!!”.
Bapak RT :
“sudah-sudah ini bisa diselesaikan tanpa kekerasan, sebenarnya ini
ada apa?”.
Bapak inem :
“saya tidak tau tiba-tiba mendorong saya tanpa tau
permasalahannya”.
Bapak ujang :
“anak situ sudah membuat anak saya pingsan”.
Bapak RT :
“gara-gara?”.
Bapak ujang :
“anak saya ditolak cintanya sama si anak dia”.
Bapak inem :
“hah? cuman gara-gara itu. Dasar pengecut”.
Bapak ujang :
“apa kamu bilang? Sini kalau berani”.
Bapak inem :
“ayo…!”.
Bapak RT : “sudah-sudah inikan hanya masalah
kecil bisa diselesaikan dengan
bicara baik-baik. Sekarangkan kita udah tau
permasalahannya nah
sekarang saling
bermaafan. Ya sudah sekarang berjabat tanganlah
dan
bermaafan”.
Bapak ujang :
“maaf saya sudah lancang mendorong anda”.
Bapak inem :
“ya,, saya juga minta maaf saya yang memancing ribut”.
Bapak RT :
“nah beginikan lebih baik.
Akhirnya semua berakhir dengan kehangatan,
keharmonisan dan kekerabatan yang terjalain indah Dan mungkin suatu saat nanti
ujang akan menemukan benih-benih cinta terhadap perempuan nan kaya itu tumbuh
kembali atau hanya akan berteman kembali.
Comments
Post a Comment